Ibnu Sina

Orang barat mengenalnya dengan nama “aviciena”. Seorang ilmuwan muslim yang meletakkan dasar-dasar ilmu kedokteran sepanjang masa. Lahir pada tahun 370 H di desa Khormeisan. Ibnu sina kecil memiliki otak yang sangat brilian. Hingga gurunya memberikan saran kepada ayahnya agar aktivitas harian ibnu sina kecil difokuskan pada pengembangan keilmuan saja.
Setelah berhasil menyembuhkan raja Bukhara, ibnu sina mendapat kesempatan untuk mempelajari koleksi buku di perpustakaan istana Samani. Ketika usianya menginjak 18 tahun semua bidang ilmu telah mampu dia kuasai dengan sempurna. Karya-karyanya yang berjilid-jilid seperti Asy-syifa’ dan al qanun adalah karya yang tak pernah kering dan selalu menjadi rujukan dalam ilmu kedokteran hingga sekarang. Ibnu sina adalah legenda kedokteran sepanjang masa yang pernah ada.
Ibnu Sina wafat pada tahun 428 hijriyah pada usia 58 tahun. Beliau pergi setelah menyumbangkan banyak hal kepada khazanah keilmuan umat manusia dan namanya akan selalu dikenang sepanjang sejarah.
Gregor Johann Mendel
Gregor Johann Mendel, seorang ilmuwan berkebangsaan Austria. Lahir 20 Juli 1822 di di kota Heinzendorf Austria. Mendel dikenal sebagai bapak genetika yang menerapkan dasar-dasar ilmu pewarisan sifat.
Kehidupan mendel terbilang unik sebagai seorang ilmuwan. Pada usia 25 th, mendel menjadi seorang pendeta. berulang kali ia gagal dalam mengantongi ijazah guru resmi karena mendapat nilai buruk dalam biologi. Tetapi tahun 1856 dia mulai memperlihatkan pengalaman-pengalamannya yang masyhur di bidang pembiakan tumbuh-tumbuhan. Kegiatan eksperimen itu dia kerjakan di pekarangan dekat biaranya bekerja. Menjelang tahun 1865 dia sudah menemukan hukum tentang pewarisan sifat dan mempersembahkan kertas kerjanya di depan perkumpulan peminat sejarah alam kota Brunn Austria.
Sayangnya konsep pewarisan sifat yang ditulisnya tidak mampu dipahami oleh para ilmuwan dijamannya. Kertas kerjanya yang berharga hampir menjadi sampah setelah 30 tahun lamanya. Beberapa ilmuwan lain menyelidiki teorinya dalam penelitian yang terpisah dan membenarkan teori mendel benar adanya. Mendel memang memiliki reputasi akademis yang tidak terlalu bagus. Tapi konsep genetika yang dipaparkannya sangat refolusioner. Ironi, ia baru dikukuhkan sebagai penemu teori setelah 40 tahun kematiannya.
Louis Pasteur
Kehidupan mendel terbilang unik sebagai seorang ilmuwan. Pada usia 25 th, mendel menjadi seorang pendeta. berulang kali ia gagal dalam mengantongi ijazah guru resmi karena mendapat nilai buruk dalam biologi. Tetapi tahun 1856 dia mulai memperlihatkan pengalaman-pengalamannya yang masyhur di bidang pembiakan tumbuh-tumbuhan. Kegiatan eksperimen itu dia kerjakan di pekarangan dekat biaranya bekerja. Menjelang tahun 1865 dia sudah menemukan hukum tentang pewarisan sifat dan mempersembahkan kertas kerjanya di depan perkumpulan peminat sejarah alam kota Brunn Austria.
Sayangnya konsep pewarisan sifat yang ditulisnya tidak mampu dipahami oleh para ilmuwan dijamannya. Kertas kerjanya yang berharga hampir menjadi sampah setelah 30 tahun lamanya. Beberapa ilmuwan lain menyelidiki teorinya dalam penelitian yang terpisah dan membenarkan teori mendel benar adanya. Mendel memang memiliki reputasi akademis yang tidak terlalu bagus. Tapi konsep genetika yang dipaparkannya sangat refolusioner. Ironi, ia baru dikukuhkan sebagai penemu teori setelah 40 tahun kematiannya.
Louis Pasteur

Ilmuwan ini terkenal dengan konsep pasteurisasi-nya. Teknik penanganan mikroorganisme yang kemudian berkembang dalam proses pembuatan vaksin. System antibody yang dikembangkan dengan baik ternyata dapat melawan berbagai jenis penyakit yang menyerang manusia. Berkat usahanya, banyak jenis penyakit dapat disembuhkan.
Carolus Linnaeus

Sumbangan utama Linnaeus bagi ilmu taksonomi ialah pembuatan konvensi penamaan organisme hidup yang diterima secara universal dalam dunia ilmiah. karya Linnaeus tersebut menjadi titik awal tatanama biologi. Selain itu, Linnaeus mengembangkan, selama pengembangan besar pengetahuan sejarah alam pada abad ke-18, hal yang sekarang disebut sebagai taksonomi Linnaeus, yaitu sistem klasifikasi ilmiah yang kini digunakan secara luas dalam biologi.
Sistem Linnaeus mengklasifikasikan alam dalam hirarki atau tingkatan-tingkatan, dimulai dengan tiga "kerajaan". Kerajaan dibagi ke dalam Kelas dan masing-masing Kelas terbagi dalam Ordo, yang dibagi dalam Genera (bentuk tunggal: genus), yang dibagi dalam Spesies. Di bawah tingkatan spesies, Linnaeus kadang menyebutkan takson yang tidak diberinya nama (untuk tumbuhan, hal ini sekarang dinamai "varietas").
Charles R. Darwin

Inilah ilmuwan yang fenomenal karena teorinya yang kontroversial yaitu teori evolusi. Charles R.
Darwin penulis buku On the Origin of Species by Means of Natural Selection menjelaskan proses terbentuknya spesies karena adanya seleksi alam. Para ilmuwan di jamannya banyak yang menganggap teori ini mengada-ada. Lebih-lebih ketika Darwin mengungkapkan konsepnya tentang asal-usul manusia yang diperkirakannya berasal dari salah satu kelompok primata yaitu kera.
Walaupun demikian beberapa dari teori evolusinya dapat diterima dan menjadi dasar perumusan teori evolusi modern. Tetapi banyak ilmuwan menilai bahwa teori evousi Darwin sudah tidak relevan lagi terutama jika harus diajarkan dalam kurikulum sekolah. Teori Darwin sangat bertentangan dengan konsep penciptaan. Doktrin agama menjadi salah satu alasan mengapa teorinya tidak dapat diterima masyarakat secara menyeluruh.
Secara ilmiah apa yang dilakukan Darwin sebagai seorang naturalis adalah hal yang luar biasa. Perjalanannya dalam mengumpulkan specimen dan penelitiannya terhadap spesies burung finch di kepulauan Galapagos adalah bukti bahwa Darwin seorang ilmuwan. Dedikasinya terhadap kemajuan biologi memang patut dihargai. Teori evolusi Darwin terus-menerus dikecam. Bahkan ada yang telah menganggap bahwa teorinya telah runtuh. Tetapi apakah karena tidak ada teori lain yang mampu meruntuhkannya secara ilmiah atau lebih pada kemampuan para Darwinian (pengikut teori Darwin) dalam meredefinisikan kembali teori danwin,teori Darwin tetap eksis hingga sekarang.
Aristoteles

Aristoteles menguasai berbagai bidang ilmu pengetahuan seperti Metafisika, Fisika, Etika, Politik, Ilmu Kedokteran, Ilmu Alam dan karya seni. Di bidang biologi (dahulu : ilmu alam) ia merupakan orang pertama yang mengumpulkan dan mengklasifikasikan spesies-spesies biologi secara sistematis. Karyanya ini menggambarkan kecenderungannya akan analisa kritis, dan pencarian terhadap hukum alam dan keseimbangan pada alam.
Di tengah kemajuan ilmu pengetahuan sekarang,konsep yang ditawarkan Aristoteles banyak yang dimentahkan oleh teori baru. Tetapi secara fundamental Aristoteles mengajarkan konsep yang luar biasa di masanya. Yaitu suatu sistem berpikir deduktif (deductive reasoning), yang bahkan sampai saat ini masih dianggap sebagai dasar dari setiap pelajaran tentang logika formal. Dalam penelitian ilmiahnya ia juga menyadari pentingnya observasi, eksperimen dan berpikir induktif (inductive thinking).